Sejarah Nama Sengeti, Ibukota Kabupaten Muaro Jambi
Nama ibu kota Kabupaten Muaro Jambi yakni Sengeti. Nama Sengeti diambil dari nama sebuah kelurahan yang ada di Kabupaten Muarojambi.
Namun dibalik nama Sengeti yang dijadikan nama ibu kota di Kabupaten Muarojambi, memiliki cerita asal usul dari nama Sengeti.
Nama Sengeti ini diangkat dari kata Srigati, Srigati itu sendiri adalah nama orang pertama kali yang hidup di Kota Sengeti saat itu.
Berdasarkan cerita Ketua Lembaga Adat Kabupaten Muarojambi Abdullah Sargawi, Srigati merupakan seorang pengembara perempuan dari kerajaan mataram yang datang menemui raja kerajaan Jambi untuk memulai usaha di daearah Jambi.
Oleh raja kerajaan Jambi, Srigati disuruh untuk membuka usaha lahan pertanian di hulu Sungai Batanghari.
Raja Jambi berpesan agar Srigati menyelusuri sungai Batanghari dengan mengunakan perahu.
Apabila matahari terbenam disitulah sang pengembara harus berhenti.
Mendapatkan perintah itu, Srigati langsung menyusuri sungai Batanghari menuju ke daerah hulu sungai Batanghari.
Dalam perjalanannya, sesuai permintaan raja Jambi ketika matahari mulai terbenam disitulah dia harus beristirahat.
Tibanya di Kota Sengeti saat ini dia berhenti dan dilanjutkan, untuk membuka usaha pertanian dan menetap.
Singkat cerita, usaha pertanian yang dilakukan oleh Srigati saat itu mengalami kemajuan yang pesat.
Banyak orang yang berminat untuk membuka usaha pertanian di daerah sana, dan ramai pendatang meminta restu dan izin dari raja Jambi.
Oleh raja kerajaan Jambi apabila ada orang ingin memulai usahanya di daerah sana berpesan terlebih dahulu melalui Srigati.
Dengan kebiasaan orang yang menemui Srigati tersebut apabila ditanya mau kemana, mereka selalu menjawab mau ke Srigati.
Karena sering menyebut Srigati akhirnya tidak terdengar lagi kata-kata ke Srigati malah terdengar Sengeti, itulah asal muasal nama Sengeti.
Kehidupan sebagai seorang petani yang beragama Hindu, Srigati menjalani hidupnya di daerah sana selama lima tahun, ketika itu berdatanganlah orang dari daerah lain.
Dalam kebiasaan berinteraksi dengan penduduk sekitar Srigati mengenal laki-laki bernama Abdul Fattahillah lalu mereka menikah secara islam.
Setelah itu daerah itu sudah mulai ramai ditempati penduduk pendatang sehingga memiliki kehidupan masyarakat dan memiliki kampung yang dipimpin Abdul Fatahillah, diberi gelar Akso Dano Setyo Dirajo memiliki arti bijaksana dalam mengambil keputusan.
Dalam musyawarah nya maka, ia selalu dijadikan orang yang bisa diminta pendapat dalam mengambil keputusan untuk membentuk nama daerahnya akan diberikan nama kampungnya Sengeti.
Setelah kampungnya memiliki nama Sengeti dipimpin orang pertama oleh Abdul Fattahillah bahkan berlanjut ke pemimpin berikut.
Hingga saat ini nama Sengeti itu dijadikan nama sebuah ibu kota di Muarojambi dan pusat pemerintahan Kabupaten Muarojambi.