Potret Antoinette Westerman dan babu pengasuhnya di Semarang,1915-16.

Posisi babu tak ubahnya ibu. Karenanya tak jarang anak-anak Eropa ini menjadi paham bahasa Melayu atau Jawa, familiar dg rupa² dongeng dan cerita lokal, juga pelbagai kebiasaan harian.

Kedekatan tsb membuat babu tak ubahnya famili. Ia diajak kemana pun majikan pergi, bahkan diboyong pulang ke Belanda.
Majalah New Yorker 18/1 1925 misal mengisahkan bocah Den Haag yang baru tiba dari Hindia menyebut ibunya Boba. Si ibu bukan ibunya tentu dan boba maksudnya babu.

SOURCE

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *