Kisah Indra Keenam: Pembunuhan Hart Northey (Firasat Jadi Kenyataan)

Penampakan berikut ini mengenai pembunuhan saudara laki-laki , dicatat oleh wartawan dari Inggris William T. Stead (184-1912), penyunting Pall Mall Gazette din pmdiri Review of Review. Stéad adalah juara reformasi sosial dan dalam usianya yang semakin lanjut menjadi tertarik dalam riset psikis. Dia mendengar cerita dari seseorang yang kenal baik dengan George Northey, saudara Hart, orang yang dibunuh.

Northey Brothers murder case St. Eglos

Sejak masa anak-anak hidup mereka ditandai dengan kedekatan persaudaraan yang amat kuat. Mereka tinggal di St. Eglos, di Cornwall, Tnggris, yang terletak  sekitar 10 mil dari Atlantik dan tidak terlalu jauh dari kota pasar tua Trebodwina.

George dan Hart tidak pernah berpisah sejak kelahirannya sampai George menjadi pelaut. Hart pada saat yang sama bergabung dengan ayahnya dalam bisnis. Di bulan Februari 1840 kapal George Northey sedang membuang sauh di pelabuhan di St. Helena. Ketika berada di sana George mendapat mimpi aneh, yang berkaitan dengan dirinya sendiri.

“Aku bermimpi bahwa saudaraku Hart berada di Pasar Trebodwina, dan aku berada bersamanya, cukup dekat di sampingnya, selama terjadi transaksi di pasar. Walaupun aku dapat melihat dan mendengar segala sesuatu yang ada di sekelilingku, aku merasa pasti bahwa kehadiranku di sana tidak bersama dengan badanku, melainkan hanya bayanganku saja, atau jiwaku, karena dia tampaknya tidak menyadari bahwa aku berada di dekatnya.
“Aku merasa bahwa kehadiranku dalam keadaan yang aneh in‘i menandakan adanya bahaya tersembunyi yang akan ditemuinya, dan yang aku tahu kehadiranku tidak dapat mengubah, karena aku idak dapat berbicara untuk mengingatkannya mengenai keadaan bahaya baginya . . .

“[Saudara Iaki-laki setelah mengumpulkan uang cukup banyak kemudian mulai melakukan perjalanan pulang ke rumah.] Ketakutanku perlahan-lahan meningkat ketika Hart mendekati kelompok rumah pedesaan Polkerrow, sampai aku benar-benar panik, berkeinginan amat kuat, tetapi tidak mampu, untuk mengingatkan saudara laki-lakiku dengan suatu cara dan mencegahnya berjalan lebih jauh .. .

“Tiba-tiba aku melihat dua bayangan gelap melintasi jalan . . Dua orang laki-laki muncul yang segera kukenali sebagai pemancing yang terkenal berkelakuan burnk, yang hidup dalam hutan yang sunyi dekat St. Eglos . . Crang tersebut mengucapkan ’Selamat Sore, tuan, kepadanya, cukup sopan. . . . Dia menjawab dan terlibat dalam pembicaraan dengan mereka mengenai pekerjaan yang dijanjikannya kepada mereka.

“Setelah beberapa menit ’mereka meminta uang kepadanya . . . ‘.Kakaknya, yang berdiri dekat kepala kuda, berkata:

“’Tuan Northey, kami mengetahui Anda baru datang dari Pasar Trebodwina membawa banyak uang dalam kantong Anda, kami adalah orang—orang yang nekad, dan Anda tidak akan dapat, meninggalkan tempat ini sampai kami mendapatkan uang tersebut; jadi serahkan saja.’

“Saudara laki-lakiku tidak menjawab kecuali mencambuknya dan memacu kuda ke arahnya. ” “Penjahat yang muda segera mencabut pistol dan menembak. Hart jatuh tidak berdaya dari pelana, dan salah seorang dari penjahat itu mencengkeram tenggorokannya dengan jepitan besi selama beberapa menit, seolah-olah untuk memastikan ulang, dan menghancurkan sisa—sisa kehidupan dari saudara laki-lakiku yang malang

“Kedua pembunuh itu mengikat kuda ke sebatang pohon di kebun, dan, setelah menggeledah jenasah, mereka menyeretnya kehulu sungai, menyembunyikannya di bawah tepian yang menjorok ke sungai. Mereka kemudian secara hati-hati menghilangkan semua bercak—bercak darah di jalan, dan menyembunyikan pistol dalam atap ilalang dari gubuk yang sudah tidak dipakai dekat jalan; kemudian, melepaskan kuda untuk berlari pulang sendirian, mereka melarikan diri melintasi lapangan kembali ke pondok mereka
sendiri.

Kapal George Northey meninggalkan St. Helena keesokan hari- snya dan mencapai Plymouth tepat waktu. Selama perjalanan kem bali ke rumah George Northey terus merasa pasti bahwa saudara laki-lakinya, Hart, telah dibunuh dan bahwa penampakan itu telah menunjukkan kepadanya rincian dan kedua pembunuhnya. Dia akhirnya mencapai pelabuhan dan keluarganya. Saudara laki-laki- nya, Hart, telah dibunuh! Tepat seperti yang dilihatnya dalam penampakan mimpinya itu!

Kejahatan itu menyebarkan rasa takut dan kemarahan, dan segala usaha dari pihak yang berwenang telah dilakukan untuk menemukan pembunuhnya serta menyeret mereka ke pengadilan. Kedua kakak—beradik yang bernama Hightwood menjadi tersangka. Penggeledahan dilakukan di pondok mereka, yang menemukan pakaian bernoda darah, tetapi tidak ada bekas dari pistol yang berhasil ditemukan, walaupun sang adik mengakui memilikinya tetapi mengatakan bahwa pistol itu telah hilang.

Kedua bersaudara itu ditahan dan dihadapkan ke depan hakim pengadilan. Bukti-bukti yang memberatkan mereka jelas amat lemah, tetapi kelakuan mereka seperti orang yang bersalah. Mereka diperintahkan untuk diadili dalam sidang pengadilan di Trebodwina
dua minggu mendatang. Masing-masing mengaku, dengan harapan dapat menyelamatkan nyawa, dan keduanya dijatuhi hukuman
gantung. Akan tetapi, terdapat keragu—raguan mengenai pistol.

Sebelum pelaksanaan hukuman, George Northey tiba dari St. Helena dan menyatakan bahwa pistol itu disembunyikan dalam
atap ilalang dari gubuk tua dekat tempat saudara laki—lakinya, Hart, dibunuh dan di tempat kedua bersaudara Hightwood menyembunyikannya.

“Bagaimana Anda mengetahuinya? begitu pertanyaan yang diajukan kepadanya, setelah senjata itu ditemukan di tempat yang disebutnya.

“Aku melihat tindakan kriminal itu dilaksanakan dalam sebuat mimpi dimalam pembunuhan itu terjadi’ jawabnya.

Demikianlah kisah indra keenam yang kami sadurkan ke anda semoga dapat menjadi pelajaran bagi kita semua.

Sumber;

  1. Real Ghost Stories by William T. Stead
  2. https://en.wikipedia.org/wiki/Northey_Brothers