Kisah Keteladanan Kiai Yang Menampar Muka KIta
Kisah Keteladanan dari seorang kiai atau pemuka agama yang sederhana ditengah pemuka yang serba mewah dan gaduh di masyarakat.
Waktu saya menengok ibu yang tinggal di Kota Comal, saya sempat mengikuti pengajian yang diadakan di masjid sebelah rumah. Bersama para pinisepuh dan beberapa anak muda, saya duduk mendengarkan wejangan dari seorang kiai.
Pukul 23.00 pengajian selesai. Setelah saling bersalaman,orang-orang bubar meninggalkan masjid. Tapi. Pak Kiai yang baru saja memberikan ceramah agama tidak segera pulang. Beliau malah mengeluarkan dua buah kantung plastik besar. Tanpa ragu-ragu, beliau mengumpulkan daun pisang bekas pembungkus makanan berikut kulit pisang menjadi satu kantung. Lalu kantung yang lain diisi sisa makanan. ‘
Sebagai tamu saya risih juga melihatnya. Serta merta saya membantunya memunguti sampah. Esok paginya, saya menanyakan kebiasaan pak kiai pada ibu. Oleh sebagian besar orang kampung, tindakannya itu dianggap aneh. Temyata, sisa makanan dan kulit pisang serta daunnya diberikan kepada binatang peliharaan milik siapa saja. Bahkan anjing pun dapat bagian.
Pak kiai diam—diam membantu menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat. Tanpa banyak bicara, pukup dengan tindakan. Lebih afdol memang, pak kiai!